Pada tanggal 14-16 September 2011, untuk pertama kalinya gue ospek di Universitas Djuanda Bogor tempat sekarang gue menuntut ilmu. Disini gue ngambil Fakultas Ilmu Komunikasi jurusan Jurnalistik, karena gue suka banget sama hal-hal yang berbau berita dan pengen banget jadi wartawan maka gue putuskan untuk ngambil jurusan ini.
Ospek hari pertama tanggal 14 September 2011, hari itu kami disuruh kumpul pukul 06.00 WIB. Gue kebetulan masuk di kelompok 6 yang terdiri dari 12 orang yaitu, Berry sebagai ketua kelompok, Rizal, Syarif, Arifin, Heri, Nurvika, Sarah, Afiah, Nurlela, Silvy, Devi, dan gue sendiri Dea. Di hari pertama gue telat, karena jarak rumah gue yang jauh dari Bogor-Ciawi belum lagi gue kejebak macet di pasar Bogor . Sumpah saat gue kejebak macet yang gue rasain cuma kepanikan sama pikiran gue yang kacau *galau mode on. Bener aja kan sampe di tempat jam enam lewat dan mau ga mau gue harus kena hukuman, sia-sia gue bangun pagi kalau akhirnya kena hukuman juga.
Selesai kumpul di lapangan parker Mesjid Amaliah, sekitar pukul 7.30 WIB. Kami selanjutnya berkumpul di Aula yang terletak di Lantai 5 Gedung B Universitas Djuanda. Kami berkumpul untuk mendengarkan perkenalan rektor, wakil rektor, dan beberapa orang lainnya. Kami juga mendapat perkenalan dari beberapa UKM yang ada di Universitas ini. Tapi menurut saya acara ini kurang efektif, karena waktu yang terlalu lama untuk perkenalan, sehingga bukannya malah mendengarkan perkenalan yang ada tetapi kami malah mengantuk dan tidak focus mendengar apa yang diperkenalkan kepada kami.
Sampai ada tugas suruh bikin surat galau gua khusus tujuin buat dia, bodo amat dia mau ngomong apa juga. Ternyata benar saja, di hari ketiga yaitu hari terakhir surat gue kepilih buat dibacain di depan semua peserta dan panitia. Nama gue pun dipanggil buat bacain surat tersebut. Walaupun dengan gugup dan speechless gue bacain surat yang gue bikin tapi gua tetep pengen bacain surat tersebut cuma buat si “manyun”.
Akhirnya misi gue sukses! Dia pun akhirnya ngerasa surat yang gue buat itu buat dia. Setelah gue bacain suratnya di depan semua peserta gue kembali duduk ke tempat asal gue dan suratnya pun gue kasihin ke tangan si “manyun” dan dia pun membaca kutipan dari surat gue yang berbunyi : “Untuk para senior mukanya ga usah so jutek, so iye dan so ganteng bisa ga?? Itu semua bikin gue GILA!”. Serentak semua peserta bilang “Setuju!”. Ternyata surat gue emang yang paling mewakili para peserta. Hohoho >:)
Kabar bahagia datang dari kelompok gue sendiri, ternyata kelompok enam mendapat paling banyak penghargaan. Itu menjadi sebuah kebanggan buat kami, karena walaupun baru kenal beberapa hari saja kekompakan kami tiada yang bisa menyaingi. Penghargaan yang kami peroleh di antara lain : Kelompok Terbaik, Juara I Lomba Go Green, Peserta pria terbaik, Peserta pria Terlambat, Peserta Pria Terbandel, dan gue sendiri dapet penghargaan sebagai peserta wanita terbaik *alhamdulilah ya sesuatu
Hari terakhir sangat berkesan bagi kami kelompok enam karena tidak menyangka kami begitu banyak mendapat penghargaan dan semakin kompak. Teh Ikoh yang merupakan Penanggung Jawab kami pun bangga sekali terhadap kami karena kebersamaan kami yang begitu kompak. Tidak terasa kami pun berpisah setelah selesainya acara ospek ini. Ya sedih sih tapi kami sepakat untuk tidak melupakan satu sama lain. Perjuangan kami yang sebenarnya baru akan dimulai pada kuliah perdana nanti. Siapakah yang mampu bertahan sampai akhir? Pokoknya tetap semangat KELOMPOK 6 IS THE BEST!
0 comments
No Rude Words, Please ^^