Anak Jalanan

Tertarik banget gue ngebahas masalah ini karena beberapa waktu lalu gue sempet ngadain wawancara dengan beberapa anak jalanan di daerah sekitar kota gue tercinta home sweet home Kota Hujan Bogor.

Tepatnya hari Senin tanggal 2 Januari lalu, gue sama 3 power rangers laen (tetep ranger kuning lagi tugas ngamen di lampu merah pusat kota), ngadain survey kecil-kecilan di daerah Ciawi, Bogor.  Kami berempat ngadain survey ke anak-anak jalanan di daerah Ciawi yang biasa berkumpul di daerah sekitar lampu merah.

 Ternyata masih banyak saja anak-anak dibawah umur yang sudah bekerja mengamen bahkan meminta-minta di jalanan, hanya demi mencari lembaran-lembaran rupiah untuk memenuhi kebutuhan mereka sehari-hari.  Merinding dan hati ini meringis ketika gue ngeliat ade-ade gue yang seharusnya pagi-pagi duduk manis di bangku sekolah harus bekerja di jalanan yang berdebu dan penuh dengan hiruk pikuk kendaraan umum.
Maka bersyukurlah bagi kita yang masih diberi kenikmatan oleh Allah SWT, janganlah tidak pernah bersyukur atas kenikmatan yang telah diberikan-Nya.

Masih bersyukur karena di daerah Bogor ini mereka tidak ada bos yang mengatur-ngatur kebebasan mereka mencari nafkah, tapi tetap saja gue sedih ngeliat ade-ade sampai yang seumur gue ini ga bisa ngerasain apa yang gue rasain selama ini.

Bukti nyata dari KEGAGALAN PEMERINTAH dan KEBERHASILAN dari PARA KORUPTOR, karena masih saja banyak orang-orang tidak mampu masih merajalela di jalanan.  Masih saja ada orang yang tidak mendapat hak mereka.  Karena seharusnya di negara demokrasi ini RAKYAT YANG BERKUASA.  Gak ada lagi namanya zaman penjajahan kaya zaman perang dulu.  Masih aja rakyat yang menderita, sementara penguasa berleha-leha (oh that a fake fact!!)

Kata dosen Pkn gue pernah bilang, seharusnya para wakil rakyat MELAYANI masyarakat bukan sebaliknya.  Ini mah tetep aja kalo ketemu pejabat pemerintah kita malah kasih hormat.. duuh pemikiran itu yang harus diubah.. Seharusnya pelayan yang menghormati majikan, bukan majikan yang hormat ke pembantu.

Kan wakil rakyat bersifat melayani otomatis dia itu PEMBANTU masyarakat.  Tapi kenapa eh kenapa kita sebagai masyarakat masih bermental demikian? Hmm entahlah mungkin mental penjajahan zaman Belanda dulu masih melekat sampai sekarang.

Sumpah gue gak tau dan gue berharap semoga gak ada ade-ade gue atau temen gue yang berkeliaran ngamen di jalan dan gak tamat sekolah.  Pemerintah pliss STOP memperkaya diri sendiri..  Uang banyak jangan cuma bisa dipake buat sendiri kalian punya uang bagilah kami sedikit untuk bisa membangun negara lebih maju lagi.. Sampai kapan Indonesia mau jadi negara "berkembang" ??


OPEN YOUR EYES PRESIDEN OPEN YOUR MIND WAKIL RAKYAT WE NEED YOUR HELP !!







You Might Also Like

0 comments

No Rude Words, Please ^^