Soal Tragedi Penembakan Perancis

Sudah sepekan berlalu sejak tragedi penembakan di Paris, Perancis yang menewaskan lebih dari 100 orang tersebut. Saya turut berduka atas kejadian tersebut, namun tidak berduka secara berlebihan. Saya hanya mendoakan yang terbaik bagi korban dan keluarga korban yang ditinggalkan.

Berita tentang kasus yang dianggap terorisme ini menyebar dengan cepat ke berbagai media, baik itu cetak, elektronik hingga online. Rasa duka cita pun diungkapkan dengan berbagai cara oleh orang-orang "kekinian". Contohnya, dengan berduka menggunakan hashtag #PrayForParis dan mengganti foto profil Facebook menjadi warna bendera Perancis, yakni Merah, Putih, Biru.


Namun yang membuat saya tergelitik sekaligus jengkel yakni pemberitaan di media yang berlebihan, bahkan dikabarkan bahwa pelaku yang berhasil tertembak oleh aparat setempat adalah warga yang beragama TERTENTU. Ahh... dari situ saya tahu, bahwa kasus ini mengadung "maksud" tersembunyi yang "lagi-lagi" menyalahkan salah satu agama di muka bumi. BOSAN! 

Ya, saya bosan dengan pemberitaan asing yang selalu menjelek-jelekan golongan tertentu. Apalagi tujuannya jika bukan ingin menghancurkan satu golongan tertentu demi mendapatkan apa yang ia inginkan. Sungguh keji!

Saya tergelitik dengan salah satu status yang saya dapatkan dari Facebook yang kurang lebih bunyinya begini "Selalu Paspor! Dari tindakan bom bunuh diri, identitas pelaku didapatkan dari paspornya yang MASIH UTUH! Mana ada teroris yang begitu? Atau sutradara-nya yang kurang handal?"

Saya langsung mengerti apa yang dimaksud dari status tersebut. Menurut berita yang saya kutip dari Kompas.com edisi 14 November 2015, diketahui semua pelaku yang berjumlah tujuh orang dinyatakan tewas : 

http://internasional.kompas.com/read/2015/11/14/10384351/Semua.Pelaku.Penembakan.di.Paris.Tewas

Kemudian beredar kabar tentang identitas pelaku yang bernama Oemar Mostefai. Dari namanya kita pasti tahu, ia bukan berasal dari golongan Barat. Suatu hal yang ganjil bila tak lama setelah kejadian tersebut berlangsung nama pelaku langsung diketahui. Darimana mereka mengetahuinya? Paspor? Kenapa pelaku membawa-bawa identitas seperti paspor ketika ingin menembak seseorang atau banyak orang? Apa dia lupa? Apakah karena teknologi Perancis yang canggih? Apakah intel-nya yang punya banyak informasi? Atau sutradara dibalik tindakan pelaku yang kurang handal?

Adalah pelaku yang bodoh menurut saya jika ia menenteng identitas dirinya kemana-mana padahal ia hendak melakukan tindakan kejahatan yang begitu besar dampaknya. Dan aparat keamanan yang hebat bisa meemukan identitas pelaku sebenarnya dengan cepat. Bravo!

Sebelum insiden berdarah tersebut terjadi, ada kelompok bernama ISIS yang menyebarkan ingin menyerang negara yang terkenal dengan menara Eiffel-nya tersebut. 

Disini saya juga jengkel dengan ISIS, karena keberadaan mereka mempresentasikan sebagai agama Islam. Islam jadi dianggap agamanya para teroris -_-

Saya masih belum tahu apa sebenarnya tujuan mereka, yang pasti Islam bukanlah agama seperti yang mereka tunjukan. Saya percaya bahwa tidak ada agama manapun di dunia yang mengajarkan tentang menyebar teror dan membunuh sesama. ISIS hanya-lah sekumpulan orang yang iri terhadap kedamaian. Semoga kita dijauhkan dari golongan orang-orang seperti itu.



You Might Also Like

0 comments

No Rude Words, Please ^^